Kamu pasti punya inspirator. Kalo kamu bilang nggak punya, sini aku jitak.
Nggaklah bercanda.
Pokoknya pasti ada sosok yang menginspirasi kita. Seenggaknya pernah deh kita pengen banget kayak orang itu.
Aku juga punya inspirator. Banyak banget. Tapi salah satu inspirator aku yang paling kece itu Michelle Phan. She really gives me a chill. Bisa dibilang kalo dia itu adalah Big Girl Crushnya aku. Aku suka banget pokoknya sama kak Mish. Aduh kak Mish. Sok kenal banget ya gue.
Tapi sebenernya inspirator itu nggak melulu datang dari orang ‘besar’. Inspirator bisa siapa aja. Bahkan tukang becak di deket SMP-ku dulu pun pernah menginspirasiku. Kalian mungkin bilang inspirator kalian itu sosok ibu. Mama pun jadi salah satu inspiratorku. Tapi kali ini aku mau bahas inspirator-inspirator yang datang dari lingkungan sebayaku.
Apa yang aku kagumi dari
dia? Dia sederhana. Dia juga murah senyum, baik, cantik, anggun. Tapi yang
paling menonjol dari dia itu adalah kesederhanaannya.
Nggaklah bercanda.
Pokoknya pasti ada sosok yang menginspirasi kita. Seenggaknya pernah deh kita pengen banget kayak orang itu.
Aku juga punya inspirator. Banyak banget. Tapi salah satu inspirator aku yang paling kece itu Michelle Phan. She really gives me a chill. Bisa dibilang kalo dia itu adalah Big Girl Crushnya aku. Aku suka banget pokoknya sama kak Mish. Aduh kak Mish. Sok kenal banget ya gue.
Tapi sebenernya inspirator itu nggak melulu datang dari orang ‘besar’. Inspirator bisa siapa aja. Bahkan tukang becak di deket SMP-ku dulu pun pernah menginspirasiku. Kalian mungkin bilang inspirator kalian itu sosok ibu. Mama pun jadi salah satu inspiratorku. Tapi kali ini aku mau bahas inspirator-inspirator yang datang dari lingkungan sebayaku.
Lets call them My
Friendspiration.
1.
Rahma Putri
Hapsari
You should know this
girl. Dia adalah cewek yang membuat aku jadi merasa dunia ini nggak adil. She
is too perfect I can’t find her flaw.
Dia cantik. Sholehah.
Baik. Murah senyum. Kepribadiannya bagus. Anggun. Manis. Rajin. Pinter. Aku mau
berhenti sampai disini karena nanti post ini kepanjangan.
Uti, panggilan buat
Rahma, secara nggak sadar ngajarin aku satu hal penting. Dia sebenernya nggak
pernah ngajarin aku apa-apa. Tapi aku selalu memperhatikan dia dan aku belajar
sesuatu dari dia bahwa hidup itu,
senyumin aja. Iya senyum. Uti itu selalu tersenyum. Nggak tau kalo di WC,
tapi yang aku liat, dia selalu tersenyum. Seenggaknya wajahnya selalu terlihat “I’m
fine”.
Aku jarang banget
tersenyum. Makanya I find someone who smiles a lot is interesting. Begitu kenal
Uti, aku jadi banyak tersenyum. Nggak langsung jadi murah senyum, tapi aku
tersenyum lebih banyak daripada pas aku SMA. Dan ternyata, tersenyum itu menyenangkan!
Smiling is interesting. It makes you feel better,
look better. – Adhelia Fa
2.
Nabila Wardah
Tazkiyya Mustafiddin
Panjang ya namanya wkwk.
Ini Nabila, temen SMA-ku. Aku biasa panggil dia Bilaw. Aku deket sama Bilaw.
Bilaw termasuk salah satu orang yang tau kalo aku ngeblog dari SMA. Dan selalu
nyemangatin aku bahwa suatu hari, aku bisa sukses.
 |
| Bilaw tuh snagat nggak suka difoto. Ini satu-satunya foto yang keliatan mukanya selain Pas Foto wkwk. Itu 2 orang yang di sensor Aku dan Rinda. |
Aku suka banget sama
orang yang sederhana. Sampai sekarang pun, ‘sederhana’ adalah patokan aku saat aku
suka sama seseorang mau itu cewek atau cowok. Nabila ini simpel banget
orangnya. Nggak kayak aku yang ribet. Dia melihat sesuatu tuh simpel. Aku nggak
bisa ngejelasin pokonya, dia itu simpel. Sederhana.
Dia juga jarang banget
main dan berfoya-foya kayak aku. Dia jarang menggunakan uangnya untuk hal yang
nggak penting kayak seblak. Tapi aku gabisa kalo nggak beli seblak wkwk. Aku
tau dia orang berada tapi aku suka banget sama sikap dia yang memilih untuk
sederhana.
Filosofi hidupnya pun
bikin aku suka sama dia. Aku pernah cerita tentang Nabila disini.
3.
Adinda
Nurhaliza
Dulu pas masih SMA, semua
orang suka Adinda because who doesn’t? Dia baik, cantik, ramah, menyenangkan,
pokoknya tipe orang yang nggak akan pernah punya hater. Nggak tau kalo ada yang
sirik, mah.
Tapi aku nggak deket sama
Dinda jadi aku nggak tau gimana kalo ngobrol pas udah deket. Aku juga belajar
sesuatu dari Dinda. Dinda itu baik banget. Baikkkk banget. Baik banget sampe
kamu mau nyubit aja nggak tega.
Dinda itu auranya
positif. Nggak kaya aku yang negatif. Aku selalu nyaman ngobrol sama Dinda
meskipun kita nggak deket. Aku ngerasa nggak canggung karena aku tau Dinda
baik. Kelebihan orang baik tuh gitu. Bisa bikin siapa aja merasa nyaman dan
aman.
Satu yang aku suka dari
Dinda itu, dia bisa melihat sisi positif dari seseorang dengan baik. Dan aku
suka sama quotes yang dia tulis di Booklet SMA. She said ‘It cost nothing to be
nice” which is so her.
Panjang ya postnya haha.
Pokoknya ketiga orang itu bener-bener ngajarin aku hal-hal yang sering aku
lupain. Tersenyum, sederhana, dan selalu positif. Aku janji akan jadi lebih baik
lagi. Makasih kalian yang sangat menginspirasi aku^^
Oh my God, I really love
you guys. Semoga kalian sukses!
Warm Hugs,
Adhelia Fa
